MANUSIA
Manusia
merupakan mahluk Tuhan yang dibekali oleh potensi belajar yang sangat besar.
Tidak seperti binatang yang belajar melalui proses meniru, manusia dapat
belajar melalui proses yang lebih beragam dan kompleks seperti membaca atau
mendengarkan. Belajar bukan merupakan pilihan untuk manusia, tetapi merupakan
kebutuhan yang harus dipenuhi sejak masa awal kehidupan untuk dapat bertahan
hidup, tumbuh dan berkembang menjadi manusia seutuhnya.
Sebagai
karyawan kita dituntut pula untuk terus belajar, meningkatkan kompetensi agar
dapat bertahan dan berkembang memenuhi tuntutan bisnis yang terus berkembang
dengan pesat. Belajar bukan merupakan pilihan, tetapi telah menjadi kebutuhan
yang harus dipenuhi oleh karyawan untuk tetap dapat bersaing dalam dunia tenaga
kerja dan bisnis.
Pemenuhan
kebutuhan untuk belajar dapat dipenuhi dengan berbagai cara dan tanpa harus
mengeluarkan biaya yang besar. Belajar dapat dilakukan disela–sela pekerjaan
kita dengan cara browsing materi dari internet, berbagi ilmu sesama rekan kerja
(knowledge sharing) atau sesederhana bertanya kepada rekan kerja tentang
masalah pekerjaan. Pemenuhan kebutuhan akan ilmu melalui belajar ternyata tidak
cukup karena manusia perlu aktualisasi diri melalui karya nyata. Hal ini
berarti manusia perlu untuk mengamalkan apa yang telah dipelajarinya. Begitu
juga kita sebagai karyawan perlu untuk mengimplementasikan apa yang telah kita
pelajari di pekerjaan kita sehari–hari.
Belajar
tanpa beramal bagai mengasah pisau sampai sedemikian tajamnya tetapi pisau tersebut
tidak pernah digunakan untuk memotong. Tidak ada manfaat yang dapat diberikan
pisau tersebut meski dia bisa jadi sangat bermanfaat. Sedangkan beramal tanpa
ilmu bagaikan memotong dengan pisau yang tumpul, sangat tidak efisien baik dari
sisi tanaga dan waktu untuk memotong. Sedangkan beramal dengan ilmu bagai
memotong dengan pisau yang tajam, efektif dan efisien. Oleh karena itu, kita
perlu bijaksana dalam belajar sehingga ilmu yang kita pelajari dapat kita
amalkan secara optimal.
Ada
alasan lain kenapa kita perlu untuk mengamalkan atau mengimplementasikan apa
yang telah kita pelajari. Umumnya manusia akan lupa atas apa yang dia pelajari.
Oleh karenanya, sebaiknya kita mengamalkan ilmu yang kita miliki sesegera
mungkin sebelum kita lupa. Semakin sering kita mengimplementasikan ilmu kita di
pekerjaan sehari–hari, semakin kecil kemungkinan kita menjadi lupa atas apa
yang kita pelajari. Bahkan semakin sering kita mengimplementasikannya, semakin
ahli kita dengan ilmu kita.
Setelah
kita mengimplementasikan apa yang kita pelajari, sebaiknya kita berbagi ilmu
atau pengalaman untuk menyempurnakan pembelajaran kita. Tidak seperti berbagi
uang, berbagi ilmu tidak akan mengurangi ilmu yang kita punya, bahkan berbagi
dapat menambah ilmu yang kita punya. Sebenarnya berbagi ilmu dengan rekan kerja
dapat dilakukan kapan saja, asal ada niat dan usaha. Contoh paling mudah adalah
dengan mengirim email tentang artikel atau materi yang sekiranya diperlukan
oleh rekan kita di pekerjaannya. Bisa pula dilakukan dengan menyediakan waktu
atau media khusus untuk saling berbagi ilmu, seperti mengadakan sesi knowledge
sharing di sela–sela pekerjaan. Yang penting dari proses berbagi ilmu ini
adalah menciptakan lingkungan kerja yang menstimulus orang–orang untuk sadar
akan pentingnya belajar dan mendorong mereka untuk belajar dan saling berbagi
ilmu dalam setiap kesempatan untuk meningkatkan kompetensi mereka sendiri dan
rekan kerja mereka. Belajar saja tidak cukup, kita perlu mengamalkan apa yang
kita pelajari. Mengamalkan apa yang kita pelajari ternyata belum cukup pula,
karena kita perlu berbagi atas apa yang kita pelajari dan kita amalkan. Setelah
kita melakukan ketiga hal tersebut; belajar, beramal dan berbagi, maka mungkin
kita bisa disebut: Manusia Pembelajar, Karyawan Pembelajar. Saya pelajari, saya
tau… Saya amalkan, saya paham… Saya bagi, mereka tau… Mereka amalkan, mereka
paham… Mulailah belajar dari diri Anda, dari hal yang sederhana, dan mulailah
dari sekarang…
By : Anggana Sufriadin
0 komentar :
Posting Komentar